Langsung ke konten utama

Jangan Nikah Sebelum...

Alhamdulillah, akhirnya dipertemukan kembali dengan blog. Banyak sekali sebenarnya yang ingin saya bagi tapi karena terbatas keinginan serta hal lain jadi banyak tertunda. Salah satunya ya disiplin nulis yang masih kurang. Hehe.

Okay, lanjut! Beberapa waktu belakangan ini saya sering sekali mendengar teman-teman yang ingin nikah. Alhamdulillah ini merupakan salah satu bentuk hijrah karena menyudahi aktivitas pacaran. Nah, tapi ada pesan nih untuk Jangan Menikah Sebelum...buat teman-teman yang notabenenya ingin hubungan halal. Bukan cuma sekedar pacaran halal ya. Sip, silakan disimak tulisan dari ummu Nurismafira berikut.

Kamu SIAP menikah kalau sudah pernah mengalami hal-hal di bawah ini… Sebaiknya, Jangan Menikah Sebelum:
  1. Pernah lulus membina orang lain. Membina, bukan mengajar, bukan mendidik.
  2. Pernah naksir atau jatuh cinta kepada orang lain, dan masih bisa berpikir dan bersikap normal.
  3. Pernah khatam membaca buku seputar rumah tangga.
  4. Punya definisi yang jelas hal-hal apa yang menjadi prinsip dan tidak bisa diganggu-gugat dan apa yang bisa ditoleransi dalam sebuah hubungan.
  5. Punya sahabat untuk bicara hati ke hati, tertawa dan menangis bareng, senang susah dilalui bersama.
  6. Paham potensi diri sendiri, kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
  7. Memiliki identitas pribadi yang jelas dan yang tidak berkaitan dengan status perkawinan.
  8. Pernah hidup bersama orang yang bukan keluarga. Misal jadi anak kost.
  9. Punya hobi yang positif dan pernah mencurahkan waktu untuk mengerjakan hobi tersebut.
  10. Pernah mencurahkan waktu dan tenaga untuk hal yang menjadi cita-cita atau impian.
  11. Pernah belajar hal-hal di luar bakat, minat, dan kemampuan yang kita punya.
  12. Pernah menghabiskan waktu bersama anak-anak.
  13. Punya jawaban yang jelas mengapa harus menikah.
  14. Pernah berdebat dan bertengkar secara adil dengan orang lain.
  15. Bisa memahami dan menerima orang lain apa adanya.
  16. Pernah belajar keterampilan praktis untuk hidup sehari-hari.
  17. Pernah terlibat kegiatan yang melibatkan banyak interaksi dengan banyak orang.
  18. Pernah berada di tengah keluarga besar yang bukan keluarga kita sendiri.
  19. Pernah hidup nyaman dalam kesendirian. Bisa hidup tanpa teman.
  20. Pernah mengalah dan meminta maaf secara tulus meski (merasa) tidak bersalah.
Hal-hal di atas memang kecil tapi lumayan berpengaruh, sehingga oleh ummu Nurismafira disebut sebagai softskill. Jangan diremehkan ya. Hayuk, sama-sama belajar lagi! :)

sumber:
https://nurismafira.wordpress.com/2018/03/26/jangan-menikah-sebelum/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Save KRS Online

Yak, balik lagi untuk postingan tips dan trik. Karena berkaca dari pengalaman pribadi yang panik ga bisa save KRS. Sedangkan kuota untuk buka KRS lagi untuk diprint itu nggak ada. Okay, sila dibaca tutorial berikut ini.

Surel dari Murai (1)

       Zara POV Beberapa hari belakangan ini aku merasa bosan. Buku maupun ebook beberapa sudah kutamatkan. Tapi masih terasa sepi dan jenuh sekali. Harus ada aktivitas baru. Iseng kubuka email khusus korespondensi. Ternyata ada surel dari Murai masuk. Hampir sekitar sebulan lebih kami tidak pernah berkomunikasi. Entah aku yang terlalu sibuk atau mungkin dia juga sedang sibuk dengan aktivitas barunya mengajar anak-anak. Yah, intinya aku tidak ingin menyalahkan siapa pun atas berjaraknya pertemanan ini.

Surat untuk Murai (2)

(Dari Zara untuk Murai) Menulis balasan untuk Ai ternyata tidak semudah itu. Menuangkan dan menata ulang isi pikiran juga tidak gampang, tapi bukan sesuatu yang mustahil. Kuberanikan diri membalas e-mail Ai yang sudah berapa bulan ini tak tersentuh. Harapanku, semoga Ai mau membacanya. Kalau mode berbicara aku berharap Ai mau mendengarkan. Aku terbuka untuk solusi atau sekedar balasan simpati. Sebagai tanda bahwa tulisanku didengar olehnya. ______