Langsung ke konten utama

Pelantikan SNC (1)

Hoams.. tugas banyak, ulangan sana sini, bentar lagi semesteran. Asli, semenjak gue sekolah di SMK, pelajaran gue sedikit terbengkalai. Kebanyakan praktek soalnya. Sebenarnya kali ini gue pengen share cerita gue sewaktu pelantikan SNC. Soalnya koclak banget!

Diawali dengan gue bangun telat, junior yang harusnya ngumpul jam 6 itu gak berlaku di gue, karena gue baru nyampe jam setengah 7, muehehe. Temen seangkatan gue dah pada lari gue baru dateng, walhasil gue disuruh buat nyusul mereka yang lari. Tapi tapi kan gue skoli, jadi ga lari deh *tertawa kemenangan. Ni deh gue kasi foto anak-anak yang sedang lari >>
Yang cowo-cowo nih, yang cewe tertinggal dibelakang kayanya


Gue duduk-duduk wae dengan senior cewe yang namanya Kak Nini. Gue kan orangnya kalo baru kenal rada kaku, jadi diam-diaman deh. Tak lama kemudian cowok-cowok yang lari tadi sudah tiba di lapangan sekolah, padahal yang duluan lari itu yang cewek. Hahahaha, biasalah cowok. Acara berikutnya yaitu melatih kekompakan. Biar ngerti gini deh gue kasi gambarnya ~
Gue latih kekompakan sama Kak Opik
Susah bener. Kita harus sama-sama berdiri dari posisi duduk kayak gini. Yang anehnya, kalo gue berdiri Kak Opik gak berdiri, dan sebaliknya. Walhasil, kena hukuman deh. But, I can handle that, muahaha #troll face. Setelah itu kita disuruh ganti baju lagi pake baju pramuka. Bagian yang ini di skip aja ya, ntar kepanjangan, gue males ngetik dan viewers juga pada capek baca, hehe.
Gue dan many cewe lain masih ganti baju jadi ga nampang disini ^^




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Save KRS Online

Yak, balik lagi untuk postingan tips dan trik. Karena berkaca dari pengalaman pribadi yang panik ga bisa save KRS. Sedangkan kuota untuk buka KRS lagi untuk diprint itu nggak ada. Okay, sila dibaca tutorial berikut ini.

Surel dari Murai (1)

       Zara POV Beberapa hari belakangan ini aku merasa bosan. Buku maupun ebook beberapa sudah kutamatkan. Tapi masih terasa sepi dan jenuh sekali. Harus ada aktivitas baru. Iseng kubuka email khusus korespondensi. Ternyata ada surel dari Murai masuk. Hampir sekitar sebulan lebih kami tidak pernah berkomunikasi. Entah aku yang terlalu sibuk atau mungkin dia juga sedang sibuk dengan aktivitas barunya mengajar anak-anak. Yah, intinya aku tidak ingin menyalahkan siapa pun atas berjaraknya pertemanan ini.

Surat untuk Murai (2)

(Dari Zara untuk Murai) Menulis balasan untuk Ai ternyata tidak semudah itu. Menuangkan dan menata ulang isi pikiran juga tidak gampang, tapi bukan sesuatu yang mustahil. Kuberanikan diri membalas e-mail Ai yang sudah berapa bulan ini tak tersentuh. Harapanku, semoga Ai mau membacanya. Kalau mode berbicara aku berharap Ai mau mendengarkan. Aku terbuka untuk solusi atau sekedar balasan simpati. Sebagai tanda bahwa tulisanku didengar olehnya. ______