Langsung ke konten utama

Namanya Baju Merah

Minum dengan duduk dan menggunakan tangan kanan, dll. Tak banyak ditemukan pemuda dengan pemahaman utuh mengenai adab makan di dalam Islam. Tapi dia lain. Baju Merah, itu sebutan untuknya agar mudah diingat. Karena untuk nama asli sendiri, tidak ada yg tahu diantara kami bertiga: saya, kakak saya, dan sepupu saya. Kakak dan sepupu mengagumi dia dan teman-temannya dikarenakan shalat yg tidak tertinggal oleh mereka. Keren bukan? Tulisan ini bukan untuk mengungkapkan suka padanya, tapi untuk menuliskan bahwa masih ada pemuda yang seperti ini. Sangat jarang sekali, tapi ada.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Save KRS Online

Yak, balik lagi untuk postingan tips dan trik. Karena berkaca dari pengalaman pribadi yang panik ga bisa save KRS. Sedangkan kuota untuk buka KRS lagi untuk diprint itu nggak ada. Okay, sila dibaca tutorial berikut ini.

Book Review: Intelegensi Embun Pagi

Baru nyadar nulis ini ternyata dari bulan September 2017 tapi lupa dipublikasikan haha. Jadi ya tulisannya ya begitu.  Dan kelanjutan dari buku ini, info dari blognya Dee Lestari, bakal ada. Walau waktunya entah kapan. Seri Terakhir itu berjudul Permata. Seorang Peretas yang lahir dari Zarah dan Gio.  BOOK REVIEW: Setelah baca serial Supernova, kecuali KPBJ (Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh), saya jadi ngebet pengen tulis buku sendiri. Satu hal yang paling saya suka dari serial ini adalah adanya unsur ilmiah. Meski dibungkus dengan kisah fantasi beberapa diantaranya termuat informasi ilmiah, seperti tentang Mimpi (Gelombang), tetumbuhan (Partikel), listrik sebagai media penyembuhan (Petir), dan enaknya traveling (Akar). Dan setelah rampung membaca Intelegensi Embun Pagi (IEP ) saya semakin dibuat ngebeeet ingin melakukan riset yang entah apa. Perasaan menggebu-gebu seolah terlarut dalam alur cerita dan endingnya kebawa sampai mimpi, ini ciri khas kalo saya sudah suka ban...