Langsung ke konten utama

Guru Macam Apa Ini?

Sewaktu pelajarin produktif gue dan teman-teman gue lagi sibuk ngotak-ngatik rumus di Ms. Excel. Sumpaaah, nyelimet banget!! Mana guru pembimbing gue ga jelas cara ngejelasin rumusnya. Makin pusinglah gue. Terlebih lagi hari Senin kemarin tanggal 1 Oktober 2012, guru gue gatau kalo anak muridnya pada belum keluar main. Ya, kompakanlah kita pada ga konsen denger penjelasan beliau. Bayangin, man! Kita dikasi keluar main jam 12!! Gile, perut gue udah disko segala macem sewaktu penjelasan beliau berlangsung. Akhirnya, setelah protes frontal yang dilakukan teman gue yang bernama Habib membuahkan hasil yakni tunggu lagi sebentar keluar mainnya. Jiaaah --"

Alhamdulillah, perut gue dapat terisi dengan nasgor yang udah keburu dingin *gue buatnya jam 6.30 dimakan jam 12. Gue yang sebelumnya misuh-misuh karena ga dapet keluar main, sibuk mengetik di Ms. Word dengan isi bacaan yang cukup menarik! Contoh: WE, KAPAN KITA KELUAR MAIN? Lalu gue hadapkan LCD laptop si Aul untuk dibaca temen-temen gue yang lain. Maklum gue duduk paling depan. Itu pun kami diberi waktu 15 menit untuk istirahat. Bukannya harus ditambah ya waktunya, pak? Selesai kami makan, jam 12.30-an, udah masuk waktu Dzuhur. Kami pun berencana untuk melaksanakan ibadah tersebut. Gue kan cewek, jadi pergi kemana-mana itu selalu bersama. Bukannya lesbong, tapi ini SMK, makhluk berjeniskan cowok bejibun disini. Saat gue dan temen-temen gue jalan menyebrangi lapangan, eh kami dipanggil bapak guru.

"kalian mau kemana?"
"mau shalat, pak."
"ini udah jam  berapa?" sambil menunjuk arloji yang beliau kenakan.
"yah, pak..."
"masuk dulu, nak."

Gue dan temen-temen gue dongkol abis mendapat respon seperti itu. Gimana nggak?! Kewajiban seorang muslim dibegitukan!! Gue marah! Kenapa sekolah gue lebih mementingkan belajar daripada shalat? Subhanallah, ini bukti nyata teman-teman. Gue harap gue dan temen sekelas gue mendapat jalan keluar dari masalah ini. amin...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Save KRS Online

Yak, balik lagi untuk postingan tips dan trik. Karena berkaca dari pengalaman pribadi yang panik ga bisa save KRS. Sedangkan kuota untuk buka KRS lagi untuk diprint itu nggak ada. Okay, sila dibaca tutorial berikut ini.

Dari Zara untuk Murai (4)

Udah lama Zara nggak balas emailku. Rindu juga bertukar kabar dan kisah padanya. Hari-hari ini rasanya tenang. Tapi satu sisi ketenangan ini agak mengusikku. Bukan apa-apa, hanya saja aku merasa tidak perlu mengusahakan apa pun. Sekedar menjalani kehidupan saja. Dan aku tidak suka ketenangan yang seperti ini. 

Book Review: Intelegensi Embun Pagi

Baru nyadar nulis ini ternyata dari bulan September 2017 tapi lupa dipublikasikan haha. Jadi ya tulisannya ya begitu.  Dan kelanjutan dari buku ini, info dari blognya Dee Lestari, bakal ada. Walau waktunya entah kapan. Seri Terakhir itu berjudul Permata. Seorang Peretas yang lahir dari Zarah dan Gio.  BOOK REVIEW: Setelah baca serial Supernova, kecuali KPBJ (Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh), saya jadi ngebet pengen tulis buku sendiri. Satu hal yang paling saya suka dari serial ini adalah adanya unsur ilmiah. Meski dibungkus dengan kisah fantasi beberapa diantaranya termuat informasi ilmiah, seperti tentang Mimpi (Gelombang), tetumbuhan (Partikel), listrik sebagai media penyembuhan (Petir), dan enaknya traveling (Akar). Dan setelah rampung membaca Intelegensi Embun Pagi (IEP ) saya semakin dibuat ngebeeet ingin melakukan riset yang entah apa. Perasaan menggebu-gebu seolah terlarut dalam alur cerita dan endingnya kebawa sampai mimpi, ini ciri khas kalo saya sudah suka ban...