Alhamdulillah di waktu
senggang yang sangat jarang kumiliki ini, dapat tercurah berbagai macam emosi
negatif dan positif yang bercampur baur tanpa adanya sekat pemisah. Beberapa
hari yang kumiliki sebelumnya terasa terbuang percuma, jika saja perkataan melalui
tulisan ini dibaca tentu seisi rumah akan berlomba-lomba menjitak kepalaku.
Karena tidak sepenuhnya terbuang, hanya saja berbaring serta berusaha untuk
sehat terasa begitu-begitu saja, sungguh tidak bersyukur perempuan ini.
Begitulah, seakan hidupku diberi selotip berukuran besar, kemudian menutupi
semua celah yang ada di rumahku. Tak pernah keluar, tak pernah bertukar pesan
maupun kabar, tak pernah online, ya seperti itu. Sehingga ketika mendapat
kesempatan online, yang kudapat malah rasa kecewa serta kebencian terhapad
diriku sendiri. Aku sudah tertinggal jauh. Sangat jauh dari mereka yang telah
melanjutkan hidupnya dengan berbagai macam aktivitas. Aku malu. Aku tidak tahu
apa-apa. Semua
orang berusaha untuk mencari kerja. Semua orang saling menunjukkan bakat mereka masing-masing. Dengan waktu 5 hari yang lalu tanpa melakukan apa-apa, aku merasa sangat bodoh layaknya seorang anak SD tidak naik kelas. Aku menyalahkan diriku atas semua ini. Akan tetapi, melihat kakakku mencuci, ibuku merawat bunga, bapak memanasi motor, mereka membuatku sadar. Aku sedang dalam kondisi membutuhkan istirahat fisik. Telah banyak sekali kurepotkan seisi rumah karenanya. Bahkan ibuku pernah mengatakan, "Seisi bumi ini tidak akan cukup untuk mengganti hutangnya adek ke mamak". Aku hanya terdiam mendengarnya, karena memang benar. Mereka telah berusaha membantuku untuk memulihkan kembali fisikku maupun mentalku. Berpikir seperti itu memang lebih bodoh lagi, dibandingkan tidak memikirkan sudah sejauh mana yang sudah kamu lakukan dengan orang sekitarmu. Aku harus mencari cara lain. Jalan pintas untuk sama-sama berada disuatu tempat tanpa harus melewati jalan yang dilalui orang-orang yang sudah sampai disana, karena aku tidak akan mungkin sampai. Aku membutuhkan caraku sendiri untuk membuat diriku juga berada disana dengan lebih cepat.
orang berusaha untuk mencari kerja. Semua orang saling menunjukkan bakat mereka masing-masing. Dengan waktu 5 hari yang lalu tanpa melakukan apa-apa, aku merasa sangat bodoh layaknya seorang anak SD tidak naik kelas. Aku menyalahkan diriku atas semua ini. Akan tetapi, melihat kakakku mencuci, ibuku merawat bunga, bapak memanasi motor, mereka membuatku sadar. Aku sedang dalam kondisi membutuhkan istirahat fisik. Telah banyak sekali kurepotkan seisi rumah karenanya. Bahkan ibuku pernah mengatakan, "Seisi bumi ini tidak akan cukup untuk mengganti hutangnya adek ke mamak". Aku hanya terdiam mendengarnya, karena memang benar. Mereka telah berusaha membantuku untuk memulihkan kembali fisikku maupun mentalku. Berpikir seperti itu memang lebih bodoh lagi, dibandingkan tidak memikirkan sudah sejauh mana yang sudah kamu lakukan dengan orang sekitarmu. Aku harus mencari cara lain. Jalan pintas untuk sama-sama berada disuatu tempat tanpa harus melewati jalan yang dilalui orang-orang yang sudah sampai disana, karena aku tidak akan mungkin sampai. Aku membutuhkan caraku sendiri untuk membuat diriku juga berada disana dengan lebih cepat.
Komentar
Posting Komentar