Sekarang ane ngerasa ada yang beda dari yang dulu. Sudut pandang. Mungkin itu. Saat itu, yang dulu sekali, pikiran ini pendapat ini hanya sebatas perkiraan saja. Dimana perkiraan bisa dikaitkan dengan perasaan, yang terkadang tidak masuk diakal. Mulai pusing? Oke, itu normal. Merasa berbeda karena usia pun turut berbeda yang memaksakan raga ini untuk memahami sesuatu yang sulit untuk dipahami. Merasa bodoh, tak mengerti apa itu saat itu juga. Lalu, tersadar bahwa ilmu tidak akan diraih oleh dengan kebosanan atau merasa cukup. Ilmu juga membutuhkan waktu untuk dipahami. Ilmu, sesungguhnya untuk apa ilmu itu. Mampukah menuntun jiwa ini ke syurga-Mu? Jalan yang benar-benar berbeda.
mungkin saja ini banting setir dari tujuan semula. Yap, semua berawal karena ketidaktahuan yang berharga ini. Sombong diri ini merasa mengetahui segalanya, ketika suatu pertanyaan menghampiri membuat bibir tak mampu berbunyi.
Menolak kebenaran. Itulah fisik ini. Seolah tahu semuanya, dengan kepala mengangkat tinggi sehingga anak kecil dibawah tak terlihat. Mengabaikan kebaikan yang datangnya dari seorang yang kecil. Ketidaktahuan sesungguhnya sungguh sangat baik. Mampu menuntun untuk mencari yang benar. Ilmu tidak ada yang tidak bermanfaat. Ilmu tidak bermanfaat, tentu itu bukan ilmu.
Ilmu yang kini tersimpan di otak, mampu mencerahkan awan gelap yang semula memenuhi sel-sel neuron yang terlalu banyak. Dengan segenap ilmu ini, masih terasa kurang, sangat kurang. Apakah ilmu memang begini, tidak memberikan rasa puas kepada sang pencarinya?
mungkin saja ini banting setir dari tujuan semula. Yap, semua berawal karena ketidaktahuan yang berharga ini. Sombong diri ini merasa mengetahui segalanya, ketika suatu pertanyaan menghampiri membuat bibir tak mampu berbunyi.
Menolak kebenaran. Itulah fisik ini. Seolah tahu semuanya, dengan kepala mengangkat tinggi sehingga anak kecil dibawah tak terlihat. Mengabaikan kebaikan yang datangnya dari seorang yang kecil. Ketidaktahuan sesungguhnya sungguh sangat baik. Mampu menuntun untuk mencari yang benar. Ilmu tidak ada yang tidak bermanfaat. Ilmu tidak bermanfaat, tentu itu bukan ilmu.
Ilmu yang kini tersimpan di otak, mampu mencerahkan awan gelap yang semula memenuhi sel-sel neuron yang terlalu banyak. Dengan segenap ilmu ini, masih terasa kurang, sangat kurang. Apakah ilmu memang begini, tidak memberikan rasa puas kepada sang pencarinya?
Komentar
Posting Komentar