Memaksakan
diri? Takut akan tidak terkendali. Saya tidak memiliki kewajiban akan ituu! Dan
sekarang doa mulai terkabul. Tidak tepat mengenai sasaran. Itulah sebabya tidak
baik mengharapkan yang buruk. Sekarang apa? Kebingungan dan penyesalan
menjalari badan saya. Kesepian dengan rasa sakit. Tidakkah terlihat
menyedihkan? Harusnya saya mengeluarkan semuanya. Saat itu juga. Terlalu
baikkah saya hanya menahan malah membuat sakit diri saya sendiri demi orang
lain? Jauhi saya! Itu pinta saya. Saya hanya seorang gadis konyol dengan paras
yang melebihi hatinya. Semua diluar kendali saya. Karena memang saya tidak
punya kendali
atas apa yang terjadi dengan saya. Marah pada siapa? Bukankah ini
akibat
dari ulah saya sendiri? Berbicara seolah-olah lawan bicara yang asli
berada di depan saya. Hanya klise. Bergelut dengan semacam benang kusut, tidak
menyelesaikan masalah. Mulailah dengan benang yang baru. Perasaan yang begitu
ketat saya jaga, bahkan saya sendiri pun malu untuk melihatnya. Hasil yang
membutuhkan banyak proses. Tidak dihargai oleh penerimanya dan dilihat oleh
yang bukan penerimanya. Perasaan yang saya taruh ini salah? Cuma sekedar
main-main kenapa tidak boleh? Hanya main-main kenapa mesti bersedih hati
begitu? Berlaku baik direndahkan, membuat pembatas terlalu disegani. Apa yang
sebaiknya saya lakukan? Menjadi diri sendiri? Saya sendiri bingung saya itu
bagaimana. Aku sayang kamu, Paku.
lepas pakunya! obatin lukanya!
BalasHapusputusin dia, masih ada yang lain.
believe me, there's always a better thing THEN.
be brave!