Hay, balik lagi dan
bertemu bersama kalian ^^
Kalian dalam tanda
kutip, tentunya. Hahaha, gue baru habis nonton film yang judulnya The Allure of
Tears. Film ini menceritakan beberapa kisah penyemangat hidup gue rasa.
Karena pada kisah
pertama menceritakan tentang perjuangan dua insan yang saling jatuh cinta
mengidap penyakit kanker yang berbeda akan tetapi keduanya berusaha
menyemangati satu sama lain. Yang paling mengharukan nih menurut gue, waktu
Gadis Semangat (panggilannya) berbohong kepada Si Lelaki ketika ia akan pergi
ke Beijing untuk melakukan operaSi donor sumsum tulang belakang.
Sebelumnya mereka
berdua berjanji untuk mati bersama-sama, namun Gadis Semangat mendapat
pencerahan untuk bertahan hidup sehingga melanggar perjanjiannya dengan Si
Lelaki. Si Lelaki marah dan benci seketika itu juga kepada Gadis Semangat.
Bagaimana tidak? Menciptakan perjanjian lalu melanggarnya seenak jidat? Si
Lelaki tidak terima dan tetap pada pendiriannya. Gadis Semangat pun
meninggalkan kamera video milik Si Lelaki yang telah dipinjamnya dan
menitipkannya pada suster untuk diberikan kepada Si Lelaki. Meski telah menerima
kamera tersebut, Si Lelaki bersikeras untuk tidak melihat keberangkatan Gadis
Semangat. Ia dikalahkan ego-nya sendiri. Tak lama kemudian, mereka kembali
membangun komunikasi melalui e-mail. Pesan-pesan Gadis Semangat begitu cerah
dan berwarna sehingga mematahkan prinsip Si Lelaki untuk mati bersama. Semangat
Si Lelaki pun terpacu. Ia memberanikan diri untuk menandatangani surat
persetujuan operasi kanker otak yang dideritanya. Sehabis operasi, Si Lelaki
menggunakan topi untuk menutupi kepalanya. Tentu saja e-mail antara Gadis
Semangat dan Si Lelaki tetap jalan. Dan setelah pasca penyembuhan operasi Si
Lelaki, Gadis Semangat memberikan alamatnya yang berada di Beijing. Gembira
tentu yang dirasakan oleh Si Lelaki, akhirnya bisa menemui sang pujaan hati. Ketika
sampai tujuan, gedung tersebut dipenuhi oleh karya-karya fotografi Si Lelaki.
Salah satu keinginan yang ingin dicapai Si Lelaki sebelum meninggal yang sudah
diberitahukannya kepada Gadis Semangat. Tertawa haru Si Lelaki melihat apa yang
sudah Gadis Semangat lakukan untuknya. Begitu banyak foto teman-teman kecilnya
yang juga menderita berbagai macam penyakit, Gadis Semangat ketika tersenyum,
bahkan foto Si Lelaki sendiri dipajang di dalam gedung tersebut. Sudah terlalu
banyak yang ditampilkan, dimana dia dalang dari semua pameran ini? Si Lelaki
terus berjalan hingga menemui sebuah persimpangan dan disanalah dia, maksudnya
video peninggalan Gadis Semangat. Dia berkata kepada Si Lelaki seolah-olah
mereka sedang bertatap muka. Si Lelaki terkejut. Gadis Semangat menceritakan
yang sebenarnya terjadi. Ternyata tak ada donor yang cocok dengan sumsum tulang
belakangnya, waktu yang dimiliki Gadis Semangat semakin menipis. Dan yang
membalas e-mail Si Lelaki selama ini adalah ibu angkat Gadis Semangat. Di
videonya Gadis Semangat terlihat sangat pucat. Dan berusaha memberikan semangat
terakhir untuk Si Lelaki dengan senyumnya yang manis. Si Lelaki hanya bisa
terduduk dari posisi berdirinya kemudian
terbaring di lantai tepat di depan layar video Gadis Semangat ditampilkan.
"Jangan takut akan
berakhirnya hidup dengan kematian"
"Justru, takutlah
akan kehidupan yang belum dimulai"
***
Cerita ini sungguh
sangat menyentuh gue. Hmm, mungkin penyakit gue gak seberapa tapi semangat gue
untuk hidup itulah yang seberapa! Kalian yang di luar sana dengan nikmat berupa
penyakit, kalian itu unik. Istimewa. Gak ada yang sama persis kehidupannya
seperti kalian. Bersyukurlah kalian menjadi satu-satunya yang mendapatkan hal
tersebut. Gue tebak, pada awalnya kalian belum bisa terima bukan mengapa
mendapatkan ini semua? Begitulah gue dahulu. Nangis meraung tidak terima
kenyataan yang ada di depan mata. Semuanya butuh proses termasuk proses
penerimaan, rencana hidup yang telah kita susun rapi tidak selalu berjalan
sesuai dengan keinginan kita. Begitu juga dengan cinta. Cinta itu abstrak. Tak
bisa dijelaskan hanya bisa dirasakan dan dinikmati. Terkadang, cintalah yang
memberi kita seutas tali penyelamat ketika kita terperosok ke dalam lubang
putus asa. Begitu banyak terima kasih yang ingin gue sampaikan kepada Allah,
ortu tercinta, pacar, sahabat, teman-teman terdekat maupun terjauh. Meski dalam
diam gue berusaha memahami hidup menurut kalian itu apa. Jawabannya sangat
beragam. Dan gue harap kalian bisa menemukan makna hidup yang benar-benar
hidup, bukan hanya hidup di dunia saja melainkan dunia setelah hidup itu usai.
Semangat ya..semoga kamu kuat.. kalo boleh tau..kamu sakit apa??
BalasHapussemangat mimin :D
BalasHapus