Weather. Kenapa mesti weather?
Sebenarnya apa itu weather? Entah, karena apa gue dapat ilham judul postingan
begini.
Ha ini dikarenakan gue teramat sangat
kangen dengan kakak gue. Well, dia baru saja selesai UN. Alhamdulillah diberi
kelancaran. Langsung aja deh.. gue males basa-basi dengan kata-kata baku nan
bijak nian bin merepotkan trus bikin ngakak kalo dibaca ulang.
Kakak gue, dia bergolongan darah B.
Yang gue tahu, goldar B ini seringkali menyembunyikan perasaannya. Diantara
anggota keluarga (semuanya goldar B, gue sendiri O), kakak gue yang paling
hebat dalam hal ini. Karenanya, beberapa hari sebelum ulang tahun gue, gue
sadar. Kakak gue udah punya pacar. Hmm, pantas aja dia sering di kamar,
nelponan. Saat itu, gue benar-benar merasa kehilangan.
Gue lagi punya banyak tugas, dan biasanya kakak gue suka ngajak gue guyon-leluconan. Tapi, kebiasaan itu hilang. Dan gue harap itu cuma sementara. Tapi, gue mikir lagi. Gue tipe orang yang selalu mikir tentang orang lain dulu, setelah mengungkapkan argumen gue. Dan yang gue pikirkan, apakah kakak gue merasakan hal yang sama ketika gue sibuk sama urusan sekolah sehingga kebanyakan pulang sore? Menjelang malam, gue disibukkan dengan tugas sekolah yang bejibun yang terkadang membuat gue ngomelin laptop. Karena sesama manusia, gue yakin kakak gue mungkin merasa kehilangan juga. Kenapa gue bisa mengatakan hal itu? Gue pernah gak sengaja buka blog kakak gue. Judul postingannya, metamorfosis kalo gak salah. Disana, diceritakan gue yang super sibuk. Kemudian, sebelum sibuk gue pernah menceritakan Koko ke kakak gue. Gue sudah biasa menceritakan tentang sekolah gue. Inilah itulah. Banyak macemnya. Dan ternyata kakak gue sadar, ketika gue menceritakan tentang Koko, gue suka sama dia. Yang gue heranin lagi, kenapa kakak gue tau mulu sih?! -_- Disana kakak gue ketik, perasaan seseorang bisa terlihat dari matanya. Yap, dengan sangat polos gue ceritakan Koko yang tanpa dosa wajahnya ketika menghilangkan modul milik gue. Dengan gamblang, spontan, dan yah perasaan berbinar gue ceritakan hal itu kepada kakak gue. Kakak gue (yang gue inget) mangut-mangut doang dengerin cerita gue. Kakak gue merasa kehilangan, seperti yang gue rasakan saat ini. Kemudian, gue sadar, kakak gue punya hidupnya sendiri. Gue hanya, sebongkah memori baginya di dalam hidupnya yang penuh dengan berbagai macam bongkahan lainnya. Dan pesan gue buat si X (pacar kakak gue) jangan berani-berani bikin kakak gue sakit hati!!!! DON'T EVEN THINK ABOUT THAT!!! Entah apa yang akan gue lakukan jika hal itu terjadi. Satu yang gue suka dari "penyembunyian perasaan" milik kakak gue, dia tetep care sama gue meski dia udah punya yang lain. Pas gue sakit gigi, karena biji timun terutama. Hahaha, syukurlah. Kalo gue mah, sama ato ga sama Koko mah teteeeup nyerocos ini itu ke dia. Kalo sama ibu, gue susah terbuka entah kenapa. Yang jadi sasaran keterbukaannya gue ini adalah kakak, Dilla, Dina, Koko, dan M.Word. Permintaan gue tetap inget adek kau yang ceriwis ini yah ^^
Gue lagi punya banyak tugas, dan biasanya kakak gue suka ngajak gue guyon-leluconan. Tapi, kebiasaan itu hilang. Dan gue harap itu cuma sementara. Tapi, gue mikir lagi. Gue tipe orang yang selalu mikir tentang orang lain dulu, setelah mengungkapkan argumen gue. Dan yang gue pikirkan, apakah kakak gue merasakan hal yang sama ketika gue sibuk sama urusan sekolah sehingga kebanyakan pulang sore? Menjelang malam, gue disibukkan dengan tugas sekolah yang bejibun yang terkadang membuat gue ngomelin laptop. Karena sesama manusia, gue yakin kakak gue mungkin merasa kehilangan juga. Kenapa gue bisa mengatakan hal itu? Gue pernah gak sengaja buka blog kakak gue. Judul postingannya, metamorfosis kalo gak salah. Disana, diceritakan gue yang super sibuk. Kemudian, sebelum sibuk gue pernah menceritakan Koko ke kakak gue. Gue sudah biasa menceritakan tentang sekolah gue. Inilah itulah. Banyak macemnya. Dan ternyata kakak gue sadar, ketika gue menceritakan tentang Koko, gue suka sama dia. Yang gue heranin lagi, kenapa kakak gue tau mulu sih?! -_- Disana kakak gue ketik, perasaan seseorang bisa terlihat dari matanya. Yap, dengan sangat polos gue ceritakan Koko yang tanpa dosa wajahnya ketika menghilangkan modul milik gue. Dengan gamblang, spontan, dan yah perasaan berbinar gue ceritakan hal itu kepada kakak gue. Kakak gue (yang gue inget) mangut-mangut doang dengerin cerita gue. Kakak gue merasa kehilangan, seperti yang gue rasakan saat ini. Kemudian, gue sadar, kakak gue punya hidupnya sendiri. Gue hanya, sebongkah memori baginya di dalam hidupnya yang penuh dengan berbagai macam bongkahan lainnya. Dan pesan gue buat si X (pacar kakak gue) jangan berani-berani bikin kakak gue sakit hati!!!! DON'T EVEN THINK ABOUT THAT!!! Entah apa yang akan gue lakukan jika hal itu terjadi. Satu yang gue suka dari "penyembunyian perasaan" milik kakak gue, dia tetep care sama gue meski dia udah punya yang lain. Pas gue sakit gigi, karena biji timun terutama. Hahaha, syukurlah. Kalo gue mah, sama ato ga sama Koko mah teteeeup nyerocos ini itu ke dia. Kalo sama ibu, gue susah terbuka entah kenapa. Yang jadi sasaran keterbukaannya gue ini adalah kakak, Dilla, Dina, Koko, dan M.Word. Permintaan gue tetap inget adek kau yang ceriwis ini yah ^^
"Kak, maafkan adekmu yang cerewet
sehingga seringkali membuatmu jengkel ini. Tapi, yakinlah bahwa aku sangat
menyayangimu."
Komentar
Posting Komentar