Langsung ke konten utama

Skoliosis (2)

Buat anak kecil, diperlukan peranan orang tua maupun saudara dalam menjaga anak tersebut. Contoh si adek lagi maen laptop (jaman sekarang kan begitu, jaman canggih), si kakak ngawasin si adek. Kalo cara duduk si adek udah bengkok kanan kiri/bungkuk, harap di tegur atau di perbaiki dengan cara yang halus. Agar si adek ngerti kasi gambaran ke dia gimana kurang baiknya skoliosis itu (bagi yang belum terkena lho!). Kemudian berikan contoh bagaimana sih duduk yang baik dan benar itu. Sebenarnya duduk yang baik itu 135 derajat,
karena memperbaiki sirkulasi darah di bagian bawah tubuh sehingga dapat terhindar dari gangguan varises, selulit, dan penggumpalan darah di kaki serta mengurangi kelelahan di kaki. Karena postur tubuh yang baik jika telinga, bahu, dan pinggul berada dalam satu garis lurus ke bawah. Kalo duduk 90 derajat kerap menyebabkan timbulnya pergerakan sendi belakang, sehingga posisi tubuh tidak seimbang. Dalam posisi 135 derajat, tulang akan berada dalam posisi ideal, di mana tulang belakang bagian bawah akan berbentuk seperti huruf S. Tubuh akan terasa rileks sehingga mengurangi terjadinya ketegangan otot.


Yang gue rasakan saat menjadi skolioser (bukan pamer yah, cuma tidak ingin kalian ikut terkena juga):
  • Pegel, kalo berdiri terlalu lama, bahu kiri serasa ditarik. Contoh: upacara bagi pelajar. Sungguh, kalo dibolehin duduk, gue bakal duduk dah. Gak tahaan. Bahu kiri gue serasa ditarik ke bawah.
  • Sesak nafas, setelah melakukan aktivitas berat. Contoh: naik tangga, mengangkat barang berat. Kalo gue nyuci sama sikat kamar mandi, yang paling berat. Selesai mengerjakannya, tepaaar banget. Pengen langsung tiduran di tempat datar. Habis naik tangga juga, perlu istirahat sejenak gue. Tarik napas, keluarin dan seterusnya.
  • Ketika dipaksa lari, loncat atau larangan lainnya, punggung terasa agak sakit (itu gue).
  • Kalo derajat lengkungannya udah tinggi jalannya terlihat timpang. Bahkan kaki kanan bisa terasa lebih pendek dari kaki kiri. Untuk itu diperlukan, sepatu yang solnya lebih tinggi 1 cm pada kaki kanan, tergantung seberapa besar derajat kemiringan tulang tersebut.
  • Gak boleh terlalu terlalu capek, karena kalo udah capek jadi capek banget. Mungkin bagi goldar O, masih bisa bertahan sedikit (itu gue, karena katanya daya tahan tubuh goldar O lebih kuat dari yang lain)


NB: diharapkan bagi skolioser untuk jangan mencuci baju dengan tangan. Kenapa? Selese nyucinya itu pegel pake banget. Bersihin kamar mandi juga gitu, asli pegaal linuu. Motong rumput dan banyak lagi. Aktivitas yang nuntut fisik kalo bisa dihindari, untuk kalian sendiri. Kalo memang ngerasa masih mampu, ya lakukan saja, asal tidak melampaui batas dan nyerinya kumat dahsyat.
Yang gue rasain dan alami segitu aja..

Langkah penyembuhan ada banyak, yaitu: terapi secara rutin, renang, yoga, kiropraktik, pilates, di-traksi dan macam-macam. Yang gue punya disini terapi, itupun masih yang sederhana. 

 Terapi Sederhana
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Save KRS Online

Yak, balik lagi untuk postingan tips dan trik. Karena berkaca dari pengalaman pribadi yang panik ga bisa save KRS. Sedangkan kuota untuk buka KRS lagi untuk diprint itu nggak ada. Okay, sila dibaca tutorial berikut ini.

Surat untuk Murai (2)

(Dari Zara untuk Murai) Menulis balasan untuk Ai ternyata tidak semudah itu. Menuangkan dan menata ulang isi pikiran juga tidak gampang, tapi bukan sesuatu yang mustahil. Kuberanikan diri membalas e-mail Ai yang sudah berapa bulan ini tak tersentuh. Harapanku, semoga Ai mau membacanya. Kalau mode berbicara aku berharap Ai mau mendengarkan. Aku terbuka untuk solusi atau sekedar balasan simpati. Sebagai tanda bahwa tulisanku didengar olehnya. ______

Surel dari Murai (1)

       Zara POV Beberapa hari belakangan ini aku merasa bosan. Buku maupun ebook beberapa sudah kutamatkan. Tapi masih terasa sepi dan jenuh sekali. Harus ada aktivitas baru. Iseng kubuka email khusus korespondensi. Ternyata ada surel dari Murai masuk. Hampir sekitar sebulan lebih kami tidak pernah berkomunikasi. Entah aku yang terlalu sibuk atau mungkin dia juga sedang sibuk dengan aktivitas barunya mengajar anak-anak. Yah, intinya aku tidak ingin menyalahkan siapa pun atas berjaraknya pertemanan ini.