Langsung ke konten utama

Being Different = "Unsual"

    Pada waktu yang sangat luang dikarenakan pembina ekskul Robotik di sekolah gue ga masuk, gue dkk dan senior gue berbincang-bincang membahas tentang DoTA. Yup, DoTA. Game favorit gue dan partner in crime gue, Dina. Gue suka DoTA karena apa yah? Mungkin karena si Koko. Dia demen banget sama game satu ini. Gue jadi curious, seseru apa sih game itu?! Apa yang bikin dia terpikat sama game itu? Kalian udah tau kan sejarah para gamer? Begitulah dia juga. Karena itulah, gue mencoba mendalami DoTA. Awalnya gue emang pernah diajarin gimana cara mainnya sama dia. Tapi yah, gue memiliki kelebihan yakni susah mengerti a.k.a lemot. Ditambah cara dia ngejelasin itu cepet, tangannya klik-klik ini-itu, makin susahlah gue mengerti. Kalo gue gak tanya, dia gak jelasin. Waduh, parah! Kalo dia jadi guru, bisa-bisa gue rangking paling akhir >.< But, I have my own back up plan. Gue search di Mas Gugel cara-cara mainnya. Gak segampang yang gue kira, karena untuk mengerti penjelasan pun gue butuh baca tutorialnya berkali-kali, sist ==a argh!

DoTA
    Senior gue yang namanya disamarkan menjadi Indra ini, menjelaskan tentang item, hero, skill pada DoTA dan gue lupa. Sedikit share ajah, senior gue ini goldarnya O.
Kebanyakan orang O pintar dalam menjelaskan sehingga banyak pula yang menjadi guru. Jadi, penjelasannya bisa diterima otak gue yang ajaib ini (alhamdulillah yah ^^). Sedangkan, Koko AB. Gue lagi neliti (ceileh), sifat dan kebiasaan dari AB, karena terkadang mereka susah ditebak, susah dimengerti, dan jalan pikirannya yang berbeda dari yang lain. Eh, sorry keceplosan. Kok masuk jadi Golongan Darah. Lanjut... Bang Indra ini, menjelaskan lumayan detail dibandingkan Koko, hehe maaf ya. Saking detailnya, Dina, Man, Rizal, May, dan Rahma sampe speechless. Yang ada di pikiran mereka mungkin, "Ini orang ngomong apaan sih?!". Karena yang minta penjelasan disana adalah gue dan Dina saja. Gue alhamdulillah mengerti dan Dina terlihat mangut-mangut aja sembari memberikan beberapa pertanyaan tentang hal-hal yang belum dia ngerti. Mungkin yang increase otak gue jalan adalah ada Koko maen bola di lapangan sebelah tempat gue ngumpul . Aa, kyaa >< Tumbeen, gue liat dia ketawa selepas, seceria itu. Apa gue yang ketinggalan kereta kali ya ? Wait, gue kan gak sekelas sama dia -__- #tsahh

     Kemudian, menyerempet ke DoTA, senior gue penasaran aja kenapa gue sama Dina berniat buat ngedalemin itu game. Karena, bagi dia, cewe gamer itu strange. Weird. Unusual. Gue juga gatau. Kemudian, Dina pulang. Truss.. mereka (Bang Indra and Maho, another boy) membahas tentang kebiasaan sehari-hari mereka. Entah itu takut gelap, ga suka film horor (gue banget!!), ortu mereka, dan banyak lagi! Gue ga sengaja cerita tentang kakak gue.
"Kenapa sih orang suka bela-belain bangun jam 3 atau 4 demi nonton bola?"
"Itu mah wajar kali." tukas Bang Indra.
"Saya juga gitu kok, terutama kalo yang main bagus-bagus kaya Barca vs MU ...." sahut Maho
"Tapi kakak saya cewek, dan dia kaya gitu." potong gue.
Mereka semua terdiam. 
"Serius?" 
"Iya..."
"Wah, asyik tuh diajak sms-an kalo nonton bola!" bang Indra mengeluarkan opininya.
blablabla, (gue lupa percakapannya).

~
See? Adek kakak emang gak jauh beda. Kakak gue maniak bola. Gue kecanduan DoTA, alias calon gamer, muahahaha. Just to be honest, I'm happy being different. Senior gue yang satuan lagi, Kak Dadang, ga nyangka gue, gadis imut menggemaskan *waks yang terlihat manja ini memainkan DoTA, pemirsaa!!!   Shock dia, hahaha. Biasanya kan cewek itu demen facebookan, bbm-an, ngebahas fahion terbaru (bukan gue banget!!), dan macam lagi. Di perjalanan pulang, kakak gue menambahkan, 
"Jadi yang beda itu enak. Karena kita terlihat menonjol dari yang lain."
 Lanjutannya, "ketika orang lain memilih untuk mengerjakan hal yang sama dan kita berbeda akan memberikan kesan bahwa kita berkembang, spesial". Gue waw banget denger kata-kata itu. Gue bersyukur telah diciptakan seperti ini. Alhamdulillah...

For the other, may this could help you to find out what your true skill and becoming trensetter!! Ganbatte kudasai  ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Save KRS Online

Yak, balik lagi untuk postingan tips dan trik. Karena berkaca dari pengalaman pribadi yang panik ga bisa save KRS. Sedangkan kuota untuk buka KRS lagi untuk diprint itu nggak ada. Okay, sila dibaca tutorial berikut ini.

Surat untuk Murai (2)

(Dari Zara untuk Murai) Menulis balasan untuk Ai ternyata tidak semudah itu. Menuangkan dan menata ulang isi pikiran juga tidak gampang, tapi bukan sesuatu yang mustahil. Kuberanikan diri membalas e-mail Ai yang sudah berapa bulan ini tak tersentuh. Harapanku, semoga Ai mau membacanya. Kalau mode berbicara aku berharap Ai mau mendengarkan. Aku terbuka untuk solusi atau sekedar balasan simpati. Sebagai tanda bahwa tulisanku didengar olehnya. ______

Surel dari Murai (1)

       Zara POV Beberapa hari belakangan ini aku merasa bosan. Buku maupun ebook beberapa sudah kutamatkan. Tapi masih terasa sepi dan jenuh sekali. Harus ada aktivitas baru. Iseng kubuka email khusus korespondensi. Ternyata ada surel dari Murai masuk. Hampir sekitar sebulan lebih kami tidak pernah berkomunikasi. Entah aku yang terlalu sibuk atau mungkin dia juga sedang sibuk dengan aktivitas barunya mengajar anak-anak. Yah, intinya aku tidak ingin menyalahkan siapa pun atas berjaraknya pertemanan ini.