”hazbunallah wa
ni’mal wakil”, diucapkan noleh Ibrahim tatkala dia dilemparkan ke
dalam api, sehingga api itu tiba-tiba menjadi dingin dan tidak
menghancurkan Ibrahim. “hazbunallah wa ni;mal wakil,” juga
diucapkan oleh Nabi Muhammad saat perang Uhud, kemudian Allah pun
menolongnya.
Tatkala Ibrahim
diletakkan di manjaniq, Jibril bertanya kepadanya, “ Apakah engkau
butuh kepadaku?” Ibrahim menjawab,” Kalau kepadamu [aku] tidak
[butuh], tapi kalau kepada Allah, ya.”
Laut itu bersifat
menenggelamkan, dan api bersifat membakar. Namun air laut bisa
menjadi kering, dan api bisa menjadi dingin, disebabkan “Hazbunallah
wa nikmal wakil”.
Musa melihat lautan di
depan matanya dan musuh mengejar di belakangnyal maka ia pun berkata:
{Sekali-sekali
tidak akan tersusul; sesungguhnya Rabb-ku besertaku, kelak Dia akan
memberi petunjuk kepadaku.} (QS. Asy-Syu’ara:62)
Dan, ia pun, dengan
seizin Allah, selamat.
Disebutkan di dalam
Sirah Rasulullah bahwa tatkala dia masuk gue (Hira’) Allah kemudian
menundukkan merpati supaya membuat sarangnya dan laba-laba merajut
rumahnya di mulut gua. Sehingga orang-orang musryik berkeyakinan
bahwa Muhammad tidak mungkin masuk ke dalam gua ini.
Mereka mengira
merpati tidak membuat sarangnya
Dan laba-laba
merajut rumahnya untuk sebaik-baiknya makhluk-Nya
Perlindungan Allah
tak membutuhkan tameng-tameng pelindung
Tidak pula benteng
yang tinggi menjulang
Ketika hamba menyadari
bahwa semua ini adalah perlindungan rabbani tentunya a juga
akan menyadari bahwa di sana ada Rabb Yang Maha Kuasa, Maha
Penolong, Pelindung dan Maha Pengasih. Dan, saat itulah ia bergantung
kepada-Nya.
Syauqi berkata dalam
sebuah syairnya,
Jika pertolongan
allah telah menatapkanmatanya
Tidurlah, karena
semua akan aman adanya.
{Maka sesungguhnya
kamu berada dalam penglihatan Kami.} (QS. Ath-Thur: 48}
{Maka, Allah adalah
sebaik-baiknya penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para
penyayang} (QS. Yusuf: 65)
Sumber: buku La Tahzan
Komentar
Posting Komentar