Langsung ke konten utama

Selama 3 Tahun, Apa yang Terjadi?


Sejujurnya, ada banyak hal yang terjadi selama tiga tahun ini. Beberapa dituliskan rapi di OneNote atau Google Workspace. Kadang juga ditumpahkan asal di Twitter atau di Interpals. Menulis buat saya sebenarnya membantu untuk mengurai benang kusut. Akhir-akhirnya semakin kusut rasanya isi kepala dan baru ingat kalau saya masih punya blog haha.

Kadang kasian juga sih sama blog ini. Isinya curahan hati terus haha. Beberapa dan yang paling saya ingat ya bahas topik kesukaan atau analisa pribadi tentang suatu topik. Dan saya kangen berat untuk bahas suatu topik. Sudah ada ini beberapa yang antri di kepala. Sebelum lupa ditulis disini dulu deh.

1. Review Supernova Intelegensi Embun Pagi - lebih tepatnya konsep di novel itu saya mau bandingkan dan komentari dengan konsep dalam Islam
2. Ada terbersit ide buat bikin Cerpen - konsepnya mirip Dianolin yang bersambung tapi sambungannya beda ide
3. Soal Move On

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Save KRS Online

Yak, balik lagi untuk postingan tips dan trik. Karena berkaca dari pengalaman pribadi yang panik ga bisa save KRS. Sedangkan kuota untuk buka KRS lagi untuk diprint itu nggak ada. Okay, sila dibaca tutorial berikut ini.

Surat untuk Murai (2)

(Dari Zara untuk Murai) Menulis balasan untuk Ai ternyata tidak semudah itu. Menuangkan dan menata ulang isi pikiran juga tidak gampang, tapi bukan sesuatu yang mustahil. Kuberanikan diri membalas e-mail Ai yang sudah berapa bulan ini tak tersentuh. Harapanku, semoga Ai mau membacanya. Kalau mode berbicara aku berharap Ai mau mendengarkan. Aku terbuka untuk solusi atau sekedar balasan simpati. Sebagai tanda bahwa tulisanku didengar olehnya. ______

Surel dari Murai (1)

       Zara POV Beberapa hari belakangan ini aku merasa bosan. Buku maupun ebook beberapa sudah kutamatkan. Tapi masih terasa sepi dan jenuh sekali. Harus ada aktivitas baru. Iseng kubuka email khusus korespondensi. Ternyata ada surel dari Murai masuk. Hampir sekitar sebulan lebih kami tidak pernah berkomunikasi. Entah aku yang terlalu sibuk atau mungkin dia juga sedang sibuk dengan aktivitas barunya mengajar anak-anak. Yah, intinya aku tidak ingin menyalahkan siapa pun atas berjaraknya pertemanan ini.