Langsung ke konten utama

Galah


Lelaki tinggi humoris itu selalu menyita perhatianku. Dibalik kejutekanku, selalu kuselipkan kesempatan untuk menatapnya dari balik layar komputer. Semua orang tahu bahwa dia memang selalu berlagak playboy. Meski faktanya, dia tidak pernah memiliki pacar sekali pun.

Entah apa yang membuatku terpikat padanya. Apakah karena postur badannya yang tinggi? Atau karena sifatnya yang humoris? Keduanya mungkin benar. Tapi tetap saja, ada yang membuatku kecewa terhadapnya. Dia jarang shalat. Itu dia. Walau sudah tahu begitu, tetap saja guyonan sembarangnya selalu membuatku tertawa.

Sebenarnya aku tidak ingin terjebak pada zona ini. Suka dalam diam. Rasa suka itu juga sedikit tercoreng setelah melihat kenyataan bahwa dia tidak terlalu peduli pada agama. Akhirnya kukatakan pada diriku sendiri. Daripada terus-menerus merasa seperti ini lebih baik rasa suka itu diganti menjadi rasa senang terhadap teman. Ya teman. Bila itu teman, rasanya tidak perlu canggung maupun sungkan. Merasa biasa saja. Dengan sebanyak apa pun kekurangannya, akan terasa biasa. Karena dia teman.

Oke, Galah. Sekarang kamu menjadi temanku. Mohon bertemanlah secara baik denganku!



-cerita mini malam hari-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Save KRS Online

Yak, balik lagi untuk postingan tips dan trik. Karena berkaca dari pengalaman pribadi yang panik ga bisa save KRS. Sedangkan kuota untuk buka KRS lagi untuk diprint itu nggak ada. Okay, sila dibaca tutorial berikut ini.

Dari Zara untuk Murai (4)

Udah lama Zara nggak balas emailku. Rindu juga bertukar kabar dan kisah padanya. Hari-hari ini rasanya tenang. Tapi satu sisi ketenangan ini agak mengusikku. Bukan apa-apa, hanya saja aku merasa tidak perlu mengusahakan apa pun. Sekedar menjalani kehidupan saja. Dan aku tidak suka ketenangan yang seperti ini. 

Book Review: Intelegensi Embun Pagi

Baru nyadar nulis ini ternyata dari bulan September 2017 tapi lupa dipublikasikan haha. Jadi ya tulisannya ya begitu.  Dan kelanjutan dari buku ini, info dari blognya Dee Lestari, bakal ada. Walau waktunya entah kapan. Seri Terakhir itu berjudul Permata. Seorang Peretas yang lahir dari Zarah dan Gio.  BOOK REVIEW: Setelah baca serial Supernova, kecuali KPBJ (Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh), saya jadi ngebet pengen tulis buku sendiri. Satu hal yang paling saya suka dari serial ini adalah adanya unsur ilmiah. Meski dibungkus dengan kisah fantasi beberapa diantaranya termuat informasi ilmiah, seperti tentang Mimpi (Gelombang), tetumbuhan (Partikel), listrik sebagai media penyembuhan (Petir), dan enaknya traveling (Akar). Dan setelah rampung membaca Intelegensi Embun Pagi (IEP ) saya semakin dibuat ngebeeet ingin melakukan riset yang entah apa. Perasaan menggebu-gebu seolah terlarut dalam alur cerita dan endingnya kebawa sampai mimpi, ini ciri khas kalo saya sudah suka ban...