Langsung ke konten utama

Dear, My Fellas...

Pertemanan itu bukan suatu hal yang mudah dibuat dalam jangka waktu sebentar. Bagi saya begitu. Jadi bisa dihitung jari teman-teman yang masih in touch sama saya. Hehe... Bahkan untuk ukuran seorang teman, kita bisa lebih terbuka dibandingkan dengan keluarga kita sendiri. Iya nggak?

Nah, untuk itu di tulisan kali ini saya pengen sampein ke teman-teman terdekat saya yang sekiranya mungkin buka blog saya ke depannya nanti.

Kalian yang sudah tau gimana proses saya dulu di SMK. Dari yang awalnya awam sekali sampe kemudian hijrah dari status Gadis Jahiliyah. Dari yang dulunya metal jadi rada kemayu (menurut saya, haha). Yang jelas ada perubahan. Dari dulu jadi sekarang. Itulah kenapa saya cenderung lebih deket sama temen SMK, karena mereka yang sudah tau proses perubahan itu dan mereka nggak menjauh. Alhamdulillah.

Tapi, ada satu hal yang mengusik pikiran saya. Apa ya itu? Saya nggak mau berubah sendirian. Saya pengen masuk surga bareng mereka, temen-temen terdekat saya. Ngutip perkataan Shireen Sungkar, yang kurang lebih bermakna sama kalau disandingkan dengan pertemanan. Saya pengen masuk surga bareng mereka, tapi surga nggak nerima perempuan yang auratnya masih terbuka. Baca kutipan itu bikin saya jleb. Dan membuat saya sadar. Saya gak boleh hijrah sendirian. Harus bareng mereka.

Alhamdulillah, mereka sudah istiqomah berkerudung. Kok? Iya, berjilbabnya yang belum... :) Pakai pakaian syar'i yang Allah perintahkan untuk kita sebagai muslimah. Bukan hanya ngikut trend fashion sekarang. Bukan bermaksud nyinggung atau apa. Tapi memang sekarang gamis jadi trend fashion. Nggak tau ke depannya trend fashionnya seperti apa. Jadi berubah terus. Padahal yang namanya syariat atau aturan dari yang Ciptain kita bersifat tetap. Nggak berubah sepanjang jaman.

Insya Allah saya usahakan untuk meminjamkan mereka buku Ust Felix dengan judul Yuk Berhijab :) Karena mungkin terlalu akrab jadi terasa sungkan untuk saling menasehati. Itu yang saya rasain. Justru kalau sudah akrab seharusnya bisa ya ngomong dari hati ke hati tentang persoalan ketaatan. Ketawa ketiwi bareng itu seru banget emang. Tapi lebih seru lagi kalau kita sama-sama saling ingetin dalam kebaikan. :)

Dan nggak cuma soal pakaian tapi juga Islam secara keseluruhan :) Islam itu nggak asik kalau cuma dipahami sendirian. Lebih seru rame-rame. Dan nggak cuma dipahami tapi juga diamalkan dan disebarkan. Syurga terlalu luas untuk ditempati orang sholih sendirian. Jadi masuknya harus bareng-bareng sahabat sholih juga.





My dearest friends, Dina, Ika, Hama. And the other :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Save KRS Online

Yak, balik lagi untuk postingan tips dan trik. Karena berkaca dari pengalaman pribadi yang panik ga bisa save KRS. Sedangkan kuota untuk buka KRS lagi untuk diprint itu nggak ada. Okay, sila dibaca tutorial berikut ini.

Dari Zara untuk Murai (4)

Udah lama Zara nggak balas emailku. Rindu juga bertukar kabar dan kisah padanya. Hari-hari ini rasanya tenang. Tapi satu sisi ketenangan ini agak mengusikku. Bukan apa-apa, hanya saja aku merasa tidak perlu mengusahakan apa pun. Sekedar menjalani kehidupan saja. Dan aku tidak suka ketenangan yang seperti ini. 

Book Review: Intelegensi Embun Pagi

Baru nyadar nulis ini ternyata dari bulan September 2017 tapi lupa dipublikasikan haha. Jadi ya tulisannya ya begitu.  Dan kelanjutan dari buku ini, info dari blognya Dee Lestari, bakal ada. Walau waktunya entah kapan. Seri Terakhir itu berjudul Permata. Seorang Peretas yang lahir dari Zarah dan Gio.  BOOK REVIEW: Setelah baca serial Supernova, kecuali KPBJ (Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh), saya jadi ngebet pengen tulis buku sendiri. Satu hal yang paling saya suka dari serial ini adalah adanya unsur ilmiah. Meski dibungkus dengan kisah fantasi beberapa diantaranya termuat informasi ilmiah, seperti tentang Mimpi (Gelombang), tetumbuhan (Partikel), listrik sebagai media penyembuhan (Petir), dan enaknya traveling (Akar). Dan setelah rampung membaca Intelegensi Embun Pagi (IEP ) saya semakin dibuat ngebeeet ingin melakukan riset yang entah apa. Perasaan menggebu-gebu seolah terlarut dalam alur cerita dan endingnya kebawa sampai mimpi, ini ciri khas kalo saya sudah suka ban...