Langsung ke konten utama

Kenapa Perlu Motivasi?

Salah satu motivator Indonesia favorit saya adalah... Ippho Santosa

Saya menyukai seminar motivasi atau training motivasi. Walau sebelumnya saya hanya sekedar tahu beliau tanpa pernah mengkuti trainingnya sama sekali. Ketika saya di-recommend kan oleh adik kelas sy channel telegram beliau, saya join dan membaca tulisan-tulisan beliau.

Kakak saya, salah satu orang yang berpengaruh bagi saya sempat berpendapat, kalau dia nggak suka dengan seminar motivasi apa pun. Menurutnya, motivasi tidak begitu berdampak bagi individu. Tergantung pada karakter, tujuan dan dasar individu itu sendiri. Bila memang tidak mau begini, maka tidak akan bisa bagaimanapun menggugahnya motivasi yang diberikan.


Bagi saya sendiri sempat berpikiran seperti itu. Akan tetapi, saya sadar kita dipengaruhi oleh 2 faktor yakni eksternal dan internal. Dalam suatu majalah saya dapatkan bahwa kita sendiri ternyata mempunyai andil yang cukup besar dalam mempengaruhi tindakan kita. Internal yang dimaksud disini adalah hati. Misalnya, kalau kita melakukan suatu kesalahan, tentu hati nggak akan tenang. Ada kegelisahan tersendiri. Contoh kecilnya berbohong. Hati kecil kita pasti akan berontak dengan keadaan yang tidak sesuai dengan ucapan bohong itu. Namun, apa yang terjadi bila dorongan untuk berbohong itu lebih kuat dibandingkan pertahanan kita sendiri? Disebabkan oleh banyak orang di sekitar kita turut melakukan kebohongan. Pada awalnya kita akan merasa risih dan sebagainya. Sudah beberapa kali melakukan? Agak risih? Sering melakukannya? Bisa ditebak kita tebak, kita akan merasa biasa. Toh orang lain melakukan hal yang sama. Sehingga, penting sekali bagi kita untuk tetap memberikan "asupan bergizi" pada dua faktor tadi. Sebab ke depannya akan menunjukkan siapa kita sebenarnya dan menjadi karakter kita. Tentu tidak ada yang menginginkan menjadi yang buruk bukan? "Memaksa" diri membaca ilmu bermanfaat untuk mengenyangkan internal dan menghadiri kegiatan-kegiatan bermanfaat pun untuk menguatkan internal tadi sembari menyebarkan apa yang sudah didapat dari kegiatan tersebut kepada orang lain. Inilah alasan saya menyukai seminar motivasi. Kita dapat melihat dunia tidak hanya dengan pandangan kita sendiri, melainkan pandangan orang lain juga tentu akan memberi tambahan ilmu pada kita. Begitu pun dengan motivasi dari Ippho Santosa, bahasa yang mudah dimengerti serta mampu membuat pribadi ingin terus diperbaiki dan menjadi lebih baik. Sekian dari saya.








Nama saya Anindia Safitri
Email saya --> indy.greenia02@gmail.com
Ponsel saya 085 274 547 127






Ingin merasakan hal yang sama walau tidak menyukai motivasi? Coba saja mengenal Ippho Santosa dan karya-karyanya melalui klik link berikut http://ippho.com/motivator-indonesia-motivator-terbaik-motivator-bisnis








Hati-hati akan nanti akan ketagihan untuk meraup ilmu sebanyak-banyaknyanya dari Ippho Santosa.


Semoga tercerahkan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Save KRS Online

Yak, balik lagi untuk postingan tips dan trik. Karena berkaca dari pengalaman pribadi yang panik ga bisa save KRS. Sedangkan kuota untuk buka KRS lagi untuk diprint itu nggak ada. Okay, sila dibaca tutorial berikut ini.

Surat untuk Murai (2)

(Dari Zara untuk Murai) Menulis balasan untuk Ai ternyata tidak semudah itu. Menuangkan dan menata ulang isi pikiran juga tidak gampang, tapi bukan sesuatu yang mustahil. Kuberanikan diri membalas e-mail Ai yang sudah berapa bulan ini tak tersentuh. Harapanku, semoga Ai mau membacanya. Kalau mode berbicara aku berharap Ai mau mendengarkan. Aku terbuka untuk solusi atau sekedar balasan simpati. Sebagai tanda bahwa tulisanku didengar olehnya. ______

Surel dari Murai (1)

       Zara POV Beberapa hari belakangan ini aku merasa bosan. Buku maupun ebook beberapa sudah kutamatkan. Tapi masih terasa sepi dan jenuh sekali. Harus ada aktivitas baru. Iseng kubuka email khusus korespondensi. Ternyata ada surel dari Murai masuk. Hampir sekitar sebulan lebih kami tidak pernah berkomunikasi. Entah aku yang terlalu sibuk atau mungkin dia juga sedang sibuk dengan aktivitas barunya mengajar anak-anak. Yah, intinya aku tidak ingin menyalahkan siapa pun atas berjaraknya pertemanan ini.