Langsung ke konten utama

Yang Pertama

Orang-orang itu pernah mendapat posisi terdekat dalam hidup saya. Akan tetapi, akhir-akhir ini sering teringat kepada mereka yang sekarang berbeda jalur dengan tujuan yang sama. Ingin memberitahu jalan pintas, namun tak kunjung mendapat sinyal penerimaan. Luka hati disebabkan menjauhnya mereka atau saya menjauhkan diri dari mereka. Ketika mereka menemukan jalan baru yang lebih cepat, ingin rasanya menerima kabar. Kecewa dan sedih ketika berpikir, "Mengapa harus saya duluan?" Lalu tepukan halus menyapa bahu ringkuh ini. Senyuman. Kebaikan tak pantas disembunyikan.
Menjadi yang pertama tak selalu buruk. Mereka dapat mencontohnya. Walau sulit dikembangkan, yakinlah Dia membantumu. Perasaan rindu untuk bersama mereka begitu mendalam, ketika situasi terulang sama berkali-kali. Berkumpul, bercanda, dan meracau keinginan yang belum tersampaikan. Terkadang sesak juga dada ini, hanya bisa memikirkannya tanpa menghasilkan tindakan  pendukungnya. Banyak sekali kesalahan yang telah dilakukan, perasaan malu terkuak telah mengenal mereka. Maukah mereka memaafkan raga pemicu masalah ini?

Komentar

  1. pasti!!!!!
    pasti mereka akan memaafkannya..
    terus lah berusaha untuk mendapatkan maaf itu :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Save KRS Online

Yak, balik lagi untuk postingan tips dan trik. Karena berkaca dari pengalaman pribadi yang panik ga bisa save KRS. Sedangkan kuota untuk buka KRS lagi untuk diprint itu nggak ada. Okay, sila dibaca tutorial berikut ini.

Book Review: Intelegensi Embun Pagi

Baru nyadar nulis ini ternyata dari bulan September 2017 tapi lupa dipublikasikan haha. Jadi ya tulisannya ya begitu.  Dan kelanjutan dari buku ini, info dari blognya Dee Lestari, bakal ada. Walau waktunya entah kapan. Seri Terakhir itu berjudul Permata. Seorang Peretas yang lahir dari Zarah dan Gio.  BOOK REVIEW: Setelah baca serial Supernova, kecuali KPBJ (Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh), saya jadi ngebet pengen tulis buku sendiri. Satu hal yang paling saya suka dari serial ini adalah adanya unsur ilmiah. Meski dibungkus dengan kisah fantasi beberapa diantaranya termuat informasi ilmiah, seperti tentang Mimpi (Gelombang), tetumbuhan (Partikel), listrik sebagai media penyembuhan (Petir), dan enaknya traveling (Akar). Dan setelah rampung membaca Intelegensi Embun Pagi (IEP ) saya semakin dibuat ngebeeet ingin melakukan riset yang entah apa. Perasaan menggebu-gebu seolah terlarut dalam alur cerita dan endingnya kebawa sampai mimpi, ini ciri khas kalo saya sudah suka ban...