Langsung ke konten utama

For You

Untuk Maulida Audina Wulandai
Maafkan saya teman. Saya lalai dalam memperhatikanmu sehingga kau berpaling dan mencari sosok yang memperdulikanmu. Maafkan saya ketika kau berbuat salah, menjauhimu menjadi pilihan yang terpilih. Maafkan saya, ketika kau memulai suatu percakapan dan tindakan yang terlihat saat itu mengacuhkan perkataanmu. Maafkan saya, menyadari perbuatan salah ini dalam rentang waktu yang lama. Rindu hati ini akan keberadaanmu di antara teman lain. Sosokmu hilang ketika kami biasa berkumpul dan kau menghidupkan waktu bersama dia. Maafkan saya, ketika ingin menegurmu perkataan ketus justru terlontar dari lidah ini. Maafkan saya, mendiamkanmu dengan tidak memberimu kesempatan. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Save KRS Online

Yak, balik lagi untuk postingan tips dan trik. Karena berkaca dari pengalaman pribadi yang panik ga bisa save KRS. Sedangkan kuota untuk buka KRS lagi untuk diprint itu nggak ada. Okay, sila dibaca tutorial berikut ini.

Surat untuk Murai (2)

(Dari Zara untuk Murai) Menulis balasan untuk Ai ternyata tidak semudah itu. Menuangkan dan menata ulang isi pikiran juga tidak gampang, tapi bukan sesuatu yang mustahil. Kuberanikan diri membalas e-mail Ai yang sudah berapa bulan ini tak tersentuh. Harapanku, semoga Ai mau membacanya. Kalau mode berbicara aku berharap Ai mau mendengarkan. Aku terbuka untuk solusi atau sekedar balasan simpati. Sebagai tanda bahwa tulisanku didengar olehnya. ______

Surel dari Murai (1)

       Zara POV Beberapa hari belakangan ini aku merasa bosan. Buku maupun ebook beberapa sudah kutamatkan. Tapi masih terasa sepi dan jenuh sekali. Harus ada aktivitas baru. Iseng kubuka email khusus korespondensi. Ternyata ada surel dari Murai masuk. Hampir sekitar sebulan lebih kami tidak pernah berkomunikasi. Entah aku yang terlalu sibuk atau mungkin dia juga sedang sibuk dengan aktivitas barunya mengajar anak-anak. Yah, intinya aku tidak ingin menyalahkan siapa pun atas berjaraknya pertemanan ini.