Berada di kawasan orang normal tanpa disadari membuat kita memaksakan diri untuk menjadi normal. Gue yang sebenarnya gak boleh berlari menjadi berlari ketika teman-teman gue berlari dikarenakan sudah terlambat. Terkadang gue pengen berada di kawasan gue, kawasan khusus skoliosis. Meskipun sama-sama kekurangan tapi setidaknya kami saling memahami dan membantu satu sama lain. Di kawasan normal, orang di sekitar gue menuntut gue untuk berlaku normal setiap saat. Bapak gue, teman gue. mungkin maksud mereka baik, tapi hal itu kuranglah baik bagi kondisi fisik gue. bapak gue menyuruh gue untuk mengikuti ekstrakulikuler basket. Teman gue meminta gue untuk mengikuti salah satu beladiri. Jika gue ber-fisik normal akan dengan mudah gue katakan “ya” untuk semua tawaran tersebut. Tapi apa yang terjadi? Mereka menganggap gue normal karena gue berada dalam kawasan normal dan lingkungan yang normal. Tidak bisakah gue meminta lingkungan yang mengerti keadaan gue? Adakah tempat yang seperti itu? Tem