Posisi seperti ini, kurasa hanya dua kali kuulangi. Dan saat ini yang kedua. Ketika akan duduk, teringat kembali aku kepada Kulkas. Ya, dia. Karena posisi pertama kulakukan saat sedang berbincang dengannya. Maksudku lewat telepon. Dan itu benar-benar waktu yang sama dengan sekarang, yakni hari-hari setelah lebaran. Mungkin pada hari itu, tepatnya pada malam hari setelah selesai pelaksanaan shalat ied. Masih melekat kuat ingatan itu. Ah, seandainya ada recycle bin atau semacamnya untuk menghapus ingatan-ingatan seperti ini. Kemungkinan sekarang aku hanyalah seorang gadis tanpa perasaan. Selalu ada positif dan negatifnya kegunaan suatu hal. Menjadi pelajaran juga bagiku, agar keesokan harinya anakku tidak menjadi sepertiku. Bosan yang sedang kurasa ini sangat menyebalkan!